Toko Pasutri

12/11/12

Reaksi Orangtua Saat Tahu Anak Sudah Kenal Masturbasi


Masturbasi merupakan kegiatan seksual yang bisa dilakukan mulai dari anak-anak atau remaja hingga dewasa. Jika orangtua mengetahui anaknya sudah kenal masturbasi, bagaimana reaksinya?

"Kalau orangtua tahu maka secara spontan reaksinya adalah kaget, syok, bingung, panik dan bisa jadi marah," ujar psikolog Ratih Ibrahim, Presiden Direktur Personal Growth saat dihubungi detikHealth, Rabu (18/7/2012).

Ratih mengungkapkan ini bisa dipahami, tapi apa yang terekspresikan dalam kemarahan ini kadang berpotensi merusak kepercayaan diri anak dan relasi atau hubungan antara orangtua dan anak.

"Biasanya anak melakukan masturbasi sebagai bentuk pelampiasan kalau sedang gelisah, cemas dan stres. Jadi pemicu ini harus dikurangi, jangan sampai masturbasi menjadi kebiasaan di diri anak," ungkapnya.

Ratih menjelaskan ada beberapa hal yang penting dilakukan orangtua jika tahu anaknya masturbasi, yaitu:

1. Orangtua harus memahami dulu
Dorongan tersebut merupakan hal yang wajar karena saat puber organ reproduksinya matang sehingga libido tumbuh atau meningkat dan tanpa disadari perhatiannya terfokus pada alat kelamin dan fungsinya. Untuk itu orangtua sebaiknya memiliki pemahaman yang baik mengenai seks.

2. Tenang
Orangtua perlu tenang dalam mengatasinya, karena kalau reaksinya histeris marah maka bisa saja memberikan konsep yang keliru tentang seks dan juga seksualitas pada anak.

3. Anak diajak bicara
Jelaskan pada anak mengenai apa yang terjadi di dalam tubuhnya dan berikan pemahaman pada anak. Untuk itu perlu diberikan pendidikan seks yang benar dan tanamkan pada anak betapa berharga tubuhnya karena merupakan anugerah yang luar biasa, sehingga harus lebih berhati-hati dan menjaga dirinya.

4. Beri anak kegiatan atau kesibukan
Jika anak memiliki banyak kegiatan atau kesibukan maka pikirannya akan teralihkan dari masturbasi. Beri kegiatan atau kesibukan sebagai pribadi, sosial, aktif, produktif sehingga anak tidak fokus pada alat kelaminnya dan tidak jadi kebiasaan.

Tapi kalau anak banyak kegiatan di dalam kamar, sendirian, kurang aktif, maka energi berlebih yang ada di tubuhnya bisa jadi akan difokuskan ke alat kelamin.

Psikolog Seksual Zoya Amirin juga mengungkapkan memarahi anak bukanlah solusi yang tepat karena bisa membuat image atau gambaran pada diri anak bahwa seks itu negatif.

"Jangan teriak atau histeris, ajak bicara kalau anak laki-laki sama bapaknya tanya bagaimana rasanya, ajak ngobrol anak yang dirasakan kenapa normal kenapa nggak. Karena kalau sesama laki-laki jadi tahu, serta ajarkan juga mengenai grooming dan kebersihan," ujar Zoya. Sumber.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

11/11/12

Apa Akibatnya Jika Kebanyakan Masturbasi?


Masturbasi termasuk kegiatan seksual yang menyehatkan, tapi jika dilakukan secara berlebihan maka ada dampak yang ditimbulkan. Apa akibatnya jika seseorang kebanyakan masturbasi?

dr Andri Wanananda, MS menuturkan dalam survei yang pernah dilakukan di Inggris diketahui laki-laki yang sering melakukan masturbasi maka saat menikah nanti ia bisa mengalami ejakulasi dini.

"Ini terjadi karena kebiasaannya bermain sendiri dengan menggunakan objek benda mati, jadi saat bertemu dengan pasangan ia perlu melakukan masturbasi dan kadang terjadi ejakulasi dini," ujar dr Andri, saat dihubungi detikHealth.

dr Andri menjelaskan ketika seseorang berhubungan dengan pasangan maka ia perlu memperhitungkan kondisi pasangannya apakah sudah mencapai klimkas atau belum, kondisi ini bisa membuat seseorang merasa stres atau tertekan sehingga menyebabkan ejakulasi dini.

"Kalau masturbasi dengan menggunakan tangan atau sextoys mereka bisa mengatur sendiri dan suka-suka dia, tapi kalau dengan pasangan nggak bisa main sendiri, ujar seksolog yang juga pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara Jakarta.

Lebih lanjut diungkapkan saat bermain dengan benda mati, maka objek ini tidak bisa protes atau teriak. Berbeda halnya jika ia bersama dengan pasangan, jika ia sudah mencapai klimaks sementara pasangannya belum maka bisa saja protes. Hal ini tentu bisa mempengaruhi kondisi psikologis seperti cemas dan stres.

Diakui dr Andri bahwa memang tidak semua mengalami dampak ini, tapi salah satu akibat yang dapat mengintai jika kebanyakan masturbasi adalah ejakulasi dini. Sedangkan pada perempuan sampai saat ini belum ada studinya.

"Selama kegiatan ini dilakukan dengan kebugaran fisik yang baik dan secara higienis atau bersih, maka secara kesehatan nggak ada dampaknya. Misalnya pada perempuan menggunakan tangan atau dildo yang kotor lalu ia meraba vagina atau klitoris maka bisa menyebabkan infeksi. Hal yang sama juga bisa terjadi pada laki-laki," ungkapnya.

Sementara itu psikolog seksual Zoya Amirin menuturkan kalau kebanyakan masturbasi dan tujuannya cuma untuk melampiaskan gairah seksualitas maka efeknya bisa saja tidak bisa bercinta dengan pasangan.

"Kalau masturbasi dia bisa skip beberapa proses, sementara kalau dengan pasangan ada tahap-tahapannya dan excited dari pasangan nggak bisa dikelola, jadinya bisa jadi ejakulasi dini atau bisa juga sudah 1-2 jam nggak ejakulasi," ujar Zoya.

Zoya menyarankan sebaiknya masturbasi dilakukan ketika seseorang merasa nyaman dan mau mengeksplor dirinya sendiri, jadi seperti 'me time', karena kalau tujuannya hanya untuk kepuasan seks maka bisa bikin ketagihan. Sumber.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

10/11/12

Berapa Kali Masturbasi yang Normal?


Masturbasi adalah kegiatan seksual yang dilakukan seorang diri dengan menggunakan bantuan benda mati. Meski bisa dilakukan seorang diri, berapa kali masturbasi yang normal dilakukan?

"Jumlahnya relatif, yang penting dalam melakukannya tidak mengganggu kegiatan rutinnya dan juga kreativitasnya," ujar dr Andri Wanananda, MS, saat dihubungi detikHealth.

dr Andri menjelaskan misalnya karyawan kantor tidak sampai mengganggu waktu kerjanya sehingga tidak ditegur bos, atau seniman tidak mengganggu kreativitasnya dan masih bisa menghasilkan karya.

"Karena ada orang yang melakukan masturbasi sampai mengganggu kegiatan, kalau sudah seperti itu sebaiknya konsultasikan ke dokter karena mungkin ada gangguan psikis atau kejiwaan," ujar dokter yang juga anggota Asosiasi Seksologi Indonesia (ASI).

Lebih lanjut dr Andri mengungkapkan kemampuan banyaknya masturbasi ini juga dipengaruhi oleh usia, misalnya kalau anak muda mungkin bisa melakukannya setiap hari tapi kalau sudah berusia 60-70an tahun atau sepuh mungkin sebulan hanya 1-2 kali saja.

Ini karena pada orang yang sudah tua seksual drive atau gairah seksualnya menurun atau bahkan sudah tidak ada. Gairah seksual ini tergantung dari hormon, makin tua maka kadar testosteronnya menurun, begitu juga pada perempuan yang saat menopause hormonnya juga berkurang.

"Selain itu pada orangtua fantasi, hormon dan kebugaran fisik menurun, sedangkan orang yang masih muda fantasi dan kebugaran fisiknya bagus, jadi bisa melakukan masturbasi lebih banyak," ujar dr Andri.

Pada anak remaja atau yang muda, ia punya fantasi atau melihat idolanya dan tidak mungkin melakukan hubungan seksual, maka ia akan menggunakan fantasinya untuk masturbasi karena kadang fantasi memainkan peran yang besar. Untuk itu prinsip penting dalam masturbasi adalah tidak mengganggu kegiatan rutin.

Hal senada juga diungkapkan oleh Psikolog Seksual Zoya Amirin bahwa yang terpenting selama masturbasi tidak sampai bikin orang nggak mau bekerja, atau tidak membuatnya tidak mau bergaul maka masih normal.

"Kalau dia sampai nggak mau bergaul, pekerjaan terganggu atau tertunda atau nggak mau melakukan apa-apa selain masturbasi maka itu sudah nggak normal," ujar Zoya.

Zoya mengungkapkan masturbasi adalah kegiatan seksual yang sehat karena tidak membuat orang hamil atau dihamili dan tidak kena infeksi seksual. Masturbasi ini juga membantu seseorang memiliki seksual mapping (peta seksual).

Meski begitu memang ada penelitian yang mengatakan jumlah masturbasi yang dianggap normal dilakukan 2-3 kali dalam seminggu atau 12 kali dalam sebulan. Jika lebih dari itu bisa berbahaya. Sumber.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

09/11/12

Tempat-tempat yang Sering Dipakai untuk Masturbasi


Masturbasi lumrah dilakukan oleh orang-orang yang memiliki dorongan seks namun tidak atau belum memiliki pasangan seks. Tak jarang masturbasi juga dilakukan oleh pasangan menikah, entah karena kurang puas dengan pasangan atau sebagai pemanasan sebelum bercinta. Kegiatan ini umumnya dilakukan di tempat-tempat yang privat.

"Tidak ada batasan tempat-tempat ideal untuk melakukan masturbasi. Masturbasi aman dilakukan di rumah, di kamar mandi atau di mana saja, asal tidak di tempat terbuka sebab nanti jadinya ekshibisonis dan dikategorikan sebagai kelainan mental," kata Dr Nugroho Setiawan, MS, SpAnd, spesialis andrologi RSUP Fatmawati ketika berdiskusi dengan detikHealth.

Meskipun tidak ada tempat yang ideal untuk bermasturbasi, mungkin ada orang yang bertanya-tanya, di manakah orang paling sering melakukan aktifitas privatnya ini.

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, sebuah perusahaan alat bantu seks bernama Adam and Eve berusaha melakukan survei terhadap 1.000 orang responden dewasa laki-laki dan perempuan. Seperti dilansir Yourtango.com, hasilnya adalah sebagai berikut.

1. Tempat tidur
Tempat ini merupakan tempat paling favorit bagi laki-laki dan perempuan untuk melakukan masturbasi ataupun memuaskan hasrat seksual bersama pasangan. Sebanyak 63 persen responden mengaku lebih nyaman melakukan masturbasi di tempat tidur karena lebih leluasa mengatur posisi.

2.Kamar mandi
Kamar mandi tak hanya tempat untuk membersihkan diri, namun juga sekaligus bermanja-manja dengan alat kelamin. Sebanyak 33 persen responden lebih suka melakukan masturbasi di kamar mandi karena bisa sekalian membersihkan diri. Alasannya karena lebih praktis tentunya.

3. Di depan komputer
Ada beberapa orang yang lebih suka melakukan masturbasi sambil menonton tayangan yang memicu gairah. Semenjak ditemukannya internet, komputer adalah media paling efisien untuk mengakses pornografi. Hal ini terbukti dari sebanyak 23 persen responden yang mengaku suka bermasturbasi di depan komputer.

4. Ruang keluarga
Agak aneh memang, tapi hasil survei menemukan sebanyak 9 persen responden melakukan masturbasi di ruang keluarga. Pelakunya terhitung nekat karena mengaku suka dengan sensasinya meski sangat berisiko kepergok orang lain, terutama keluarga.

5. Mobil, dapur dan tempat kerja
Kendaraan seperti mobil agaknya menjadi pilihan terakhir jika berada dalam kondisi kepepet namun hasrat sudah sulit ditahan. Hanya 1 persen dari responden yang memilih mobil dan tempat-tempat lain yang tidak lazim seperti dapur dan tempat kerja sebagai tempat masturbasi. Sumber.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

08/11/12

Kenapa Cowok Lebih Sering Masturbasi Ketimbang Cewek?


Laki-laki dan perempuan sebenarnya memiliki kebutuhan dasar tubuh yang sama, yaitu makan, minum dan seks. Namun untuk urusan masturbasi, mengapa lebih banyak laki-laki ketimbang perempuan?

"Tujuan dari masturbasi adalah mencari orgasme tapi dengan cara manual menggunakan tangan atau alat seperti sextoys. Mungkin kalau di kota-kota besar jumlahnya sudah seimbang antara laki-laki dan perempuan yang melakukan masturbasi, tapi disini perempuan lebih permisif dan serba tertekan," jelas Dr. Andri Wanananda, MS, seksolog dan pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara Jakarta, saat dihubungi detikHealth.

Pendapat yang sama juga dilontarkan psikolog seksual Zoya Amirin, M.Psi. Menurut wanita yang juga berprofesi sebagai pengajar di Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia ini, pada dasarnya jumlah perempuan yang melakukan masturbasi juga hampir sama dengan laki-laki. Hanya saja kebanyakan perempuan malu-malu untuk mengakuinya.

Terlebih lagi, banyak perempuan yang menganggap bahwa melakukan masturbasi sama buruknya dengan melakukan pelacuran.

"Cewek malu-malu, nggak mau bilang. Sudah gitu cewek menganggapnya gini 'Aduh kok seperti pelacur sekali sih'. Padahal kan kalau kita jadi istri, kasarnya, harus jadi pelacur di tempat tidur, jadi bangsawan di ruang tamu, ahli ekonomi di dapur. Jangan jadi bangsawan di tempat tidur, bete nanti suaminya karena jadi seperti gedebong (batang) pisang, atau malah jadi pelacur di ruang tamu, ya kebalik," jelas Zoya Amirin, M.Psi, saat berbincang dengan detikHealth.

Menurut Zoya, secara psikologi seksual masturbasi sebenarnya paling sehat karena masturbasi bisa membuat perempuan jadi memiliki sexual mapping. Artinya, perempuan tahu peta-peta erotis di tubuhnya, selain payudara dan vagina.

Karena pada dasarnya, masturbasi yang sehat adalah untuk mengeksplor diri sendiri. Jika perempuan susah mencapai orgasme, maka masturbasi bisa menjadi salah satu solusinya, dengan begitu ia bisa mengenal zona-zona erotis di tubuhnya sendiri.

"Cewek yang susah orgasme, mustinya masturbasi untuk mencari spot tubuhnya. Jadi dia bisa mengarahkan pasangan musti begini saat berhubungan. Itu akan sangat membantu untuk performa secara seksual," lanjut Zoya. Sumber.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

07/11/12

Hal-hal yang Bisa Memicu Orang Melakukan Masturbasi


Masturbasi secara sederhana dapat dijelaskan sebagai sarana melepaskan hasrat seks yang tidak terfasilitasi oleh keberadaan pasangan. Jika ditilik lebih jauh, ada banyak hal yang memicu munculnya gairah seks hingga akhirnya melakukan masturbasi. Bahkan, tanpa adanya hasrat bercinta pun orang bisa melakukan masturbasi.

"Rangsangan yang membuat orang bermasturbasi bisa macam-macam, misalnya melihat orang yang bersenggama, melihat perempuan yang cantik dan seksi, atau menonton film. Hal ini sah-sah saja, kecuali jika berkembang menjadi gangguan obsesif kompulsif, yaitu memiliki keinginan untuk melakukan masturbasi lagi dan lagi sampai mengabaikan kehidupan sosialnya," kata Dr Nugroho Setiawan, MS, SpAnd, spesialis andrologi RSUP Fatmawati ketika berbincang dengan detikHealth.

Seperti dirangkum detikHealth, beberapa hal yang diketahui bisa memicu masturbasi antara lain:

1. Kadar testoteron yang tinggi
Testoteron mempengaruhi gairah seks pada laki-laki maupun perempuan. Tingginya kadar testoteron akan meningkatkan gairah seks sehingga memicu melakukan hubungan seks atau bermasturbasi.

Namun pada perempuan, penelitian menemukan bahwa tingginya hormon khas lelaki ini memicu munculnya keinginan yang lebih besar untuk masturbasi ketimbang berhubungan seks. Diduga penyebabnya adalah kecemasan yang muncul karena perempuan ingin berhubungan seks namun takut pasangan belum tentu bersedia.

2. Pornografi
Pornografi dan tontonan erotis dapat membangkitkan gairah bercinta, terutama pada laki-laki. Tak jarang gairah ini berujung pda masturbasi. Bahkan, kecanduan pornografi disebut-sebut dapat membuat kebiasaan masturbasi pria meningkat hingga 500 persen dari biasanya.

Bila seorang pria biasa melakukan masturbasi sehari sekali, pornografi bisa membuatnya bermasturbasi 2 - 3 kali sehari. Atau jika biasanya hanya 3 kali seminggu menjadi 15 kali seminggu. Hal ini berbahaya sebab dapat membuat pria justru enggan melakukan hubungan seksual dengan pasangan dan lebih memilih bermasturbasi.

3. Melihat lawan jenis yang menarik
Lawan jenis yang bisa memicu masturbasi biasanya tak hanya sekedar menarik saja, namun menarik secara seksual. Misalnya wanita yang berpakaian terbuka atau laki-laki dengan perawakan gagah. Gairah yang muncul dan sulit diredam seringkali membutuhkan penyaluran, salah satunya lewat masturbasi.

4. Melatih penis lebih keras saat ejakulasi
Secara alamiah penis akan kehilangan kekuatan ototnya seiring pertambahan usia. Melakukan seks atau masturbasi secara teratur akan melatih otot-otot panggul dan bisa mencegah disfungsi ereksi serta inkontinensia, sehingga penis menjadi lebih keras saat ejakulasi.

5. Pemanasan sebelum bercinta
Masturbasi juga bisa dilakukan untuk merangsang pasangan sebelum bercinta. Tujuannya adalah membangitkan gairah pada pasangan. Pada kasus ini, masturbasi yang dilakukan disebut mutual masturbation.

6. Stres
Ada kalanya masturbasi tidak hanya dilakukan karena muncul dorongan seks. Masturbasi membantu mengeluarkan zat kimia di saraf otak yang membuat orang merasa lebih baik yaitu dopamin dan oksitosin, kedua zat kimia ini akan meningkatkan semangat dan kepuasan seseorang sehingga suasana hatinya menjadi lebih baik.

7. Sulit tidur
Masturbasi sering dilakukan ketika orang susah tidur karena dapat membuat tidur lebih nyenyak. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan terhadap 2000 orang wanita di AS, sebanyak 32% mengatakan masturbasi dapat membuat tidurnya menjadi lebih nyenyak. Diduga penyebabnya sama seperti efek masturbasi untuk menenangkan stres sehingga membuat tidur lebih nyenyak.

8. Fantasi seksual
Hasil survei yang dilakukan National Health Laboratory Service (NHLS) di AS menemukan bahwa 85 persen laki-laki menikah dan 45 persen perempuan menikah juga pernah melakukan masturbasi dalam setahun terakhir. Kebanyakan bukan karena tidak puas terhadap pasangan, melainkan karena memiliki hasrat terhadap fantasi seksual.

9. Pasangan berhalangan untuk berhubungan seks
Penyebab terakhir ini jelas dapat membuat pasangan menikah yang sedang berhasrat harus menyalurkan keinginan seksnya secara mandiri. Setidaknya dibanding melakukan hubungan seks berisiko, masturbasi masih lebih aman. Sumber.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

05/11/12

Siapa yang Mempengaruhi Orang untuk Masturbasi?


Masturbasi atau onani pada pria adalah hal yang lumrah, apalagi pada remaja yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi akan seksualitasnya. Perilaku ini bisa disebabkan munculnya gairah seksual yang tidak mendapat penyaluran lewat hubungan badan. Jika ingin ditilik lebih jauh, siapakah yang mempengaruhi orang untuk melakukan masturbasi?

"Orang melakukan masturbasi itu biasanya karena merasakan kenikmatan. Pada awalnya karena merasakan kenyamanan dan kenikmatan ketika menggosok organ kelamin, begitu merasa nikmat, jadi ingin melakukannya lagi dan lagi," kata Dr Nugroho Setiawan, MS, SpAnd, spesialis andrologi RSUP Fatmawati ketika menjawab rasa ingin tahu detikHealth.

Jika merujuk lebih spesifik siapa yang membuat orang melakukan masturbasi, maka jawabannya adalah diri sendiri dan pasangan. Dikatakan diri sendiri karena masturbasi umumnya dicoba ketika seseorang masuk masa puber dan mulai mengeksplorasi seksualitasnya, kemudian menemukan bahwa sentuhan pada organ tertentu di tubuh menyebabkan rangsangan yang menyenangkan.

Sedangkan pada orang yang telah aktif secara seksual, masturbasi sering dilakukan sebagai upaya untuk merangsang pasangan sebelum bercinta. Oleh karena itu menurut dr Nugroho, masturbasi ada 2 jenis, yaitu auto masturbation dan mutual masturbation.

Auto masturbation dilakukan sendiri oleh pria atau wanita, kebanyakan di antaranya masih lajang, puber atau baru mengenal seksualitasnya sendiri. Sedangkan mutual masturbation dilakukan oleh pasangan pada orang yang sudah menikah atau aktif secara seksual.

"Pada pasangan yang sudah menikah sebaiknya masturbasi dilakukan oleh pasangan, kecuali jika pasangan sedang jauh atau tidak dapat melakukan. Dengan demikian, masturbasi dapat dilakukan sebagai pemanasan sebelum bercinta. Tapi jika sudah punya pasangan dan lebih memilih masturbasi, hal itu bisa berbahaya sebab menyebabkan terganggunya hubungan suami istri," kata dr Nugroho.

Dr Nugroho menganjurkan kepada pasangan menikah agar mengurangi kebiasaan masturbasi. Pasalnya, orang-orang ini telah memiliki penyaluran dorongan seks dan libido seharusnya disalurkan bersama pasangan agar rumah tangga makin harmonis, bukan untuk dinikmati sendirian.

Namun untuk orang yang masih lajang, tidak ada salahnya melakukan masturbasi untuk meredam gejolak seks. Tindakan ini lebih aman dibanding melakukan hubungan seks selain dengan pasangan tetap atau yang sudah dinikahi.

"Sebenarnya masturbasi itu jauh lebih aman dibanding hubungan seks yang berisiko, sebab tidak akan menularkan penyakit dan terhindar dari kehamilan yang tak diinginkan," pungkas dr Nugroho. Sumber.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 

Masturbasi. Info Seputar Ibu Hamil, Anak, Bayi dan Balita...